Kamis, 07 Juli 2011

PENTAHBISAN PENATUA DI GKPI RESORT KHUSUS AIR BERSIH MEDAN

Jangan jemu melayani, bukan untuk dilayani, itu motto GKPI yang Tuhan ingini.” Kalimat tersebut di atas merupakan penggalan syair lagu yang berjudul “Melayani Bukan Dilayani” ciptaan Ganda P. Manalu, warga jemaat GKPI Cimahi Jawa Barat. Syair tersebut memiliki makna yang sangat khusus dan mendalam untuk setiap orang yang ambil bagian dalam pelayanan di gereja, tidak terkecuali di GKPI Resort Khusus Air Bersih Medan. Hal ini dapat menjadi renungan, semangat, motivasi dan ketulusan dalam melakukan pelayanan di dalam lingkungan gereja maupun di lingkungan sekitar gereja oleh setiap warga jemaat terutama para penatua dan pendeta resort. 
Terlebih pelayanan di lingkungan jemaat (wyk) yang masih dirasakan kurang, karena jumlah warga jemaat dengan penatuanya tidak memadai. Untuk itu pada hari Minggu 5 September 2010, GKPI Resort Khusus Air Bersih Medan melakukan Pentahbisan 5 (lima) orang penatua baru. Kabar gembira ini menjadi satu sukacita bagi seluruh jemaat, mengingat Tuhan telah memanggil mereka untuk menjadi pelayan yang akan melayani jiwa-jiwa yang haus akan “minuman dan makanan” rohani buat kehidupan warga jemaat. Adapun kelima penatua tersebut adalah St. Risma Warni Hutabarat (Wyk VII), St. Romida Sitinjak (Wyk IV), St. Albert Saut Halomoan Panjaitan dan St. Sabar Mangihut Pangabahan Lumbantobing (Wyk V) dan St. Efendi Lumban Gaol (Wyk VI).
Kehadiran kelima penatua baru ini memang sudah sangat dirindukan oleh warga jemaat. Mengingat butuh waktu yang tidak singkat juga proses yang harus mereka jalani sampai ditahbiskan menjadi penatua. Proses ini jelas dimulai dari pergumulan didalam diri mereka masing-masing atas panggilan Tuhan yang akan menjadikan mereka sebagai gembala yang akan mengembalakan domba-dombaNya. Yang sangat penting lagi, bahwa mereka sebagai penatua akan menjadi contoh buat lingkungan keluarga sendiri dan warga jemaat secara keseluruhan.
Tahapan proses berikutnya adalah perubahan diri dari para penatua baru ini melalui pembelajaran, pembimbingan dan praktek. Pembelajaran dan pembimbingan dilakukan oleh Pdt. R. Samosir selaku Pendeta Resort di GKPI Resort Khusus Air Bersih Medan. Kegiatan ini dilakukan setiap hari Senin mulai pukul 19.00 – 21.00 wib dengan bentuk aktifitas penelaahan dan pendalaman pokok-pokok penting firman dan pengajaran Tuhan Yesus yang salah satunya adalah Hukum Taurat. Juga pembahasan mengenai tiga fungsi utama gereja (tri tugas) yakni Apostolat, Pastorat dan Diakonat. Sedangkan untuk prakteknya, mereka sudah ambil bagian dalam pelayanan dikebaktian wyk yang diadakan setiap minggu pada hari Selasa dan Rabu malam. Selain itu juga mereka wajib mengikuti sermon majelis yang dilakukan setiap hari Jumat mulai pukul 17.00 – 18.00 wib. Seluruh pembinaan ini sesuai dengan kurikulum selama satu tahun.
Namun sebelum pelaksanaan pentahbisan, kelima penatua baru bersama dengan pendeta mengadakan retreat selama 2 (dua) hari yaitu tanggal 7 – 8 Agustus 2010 di Centrum GBKP Sukamakmur Sibolangit. Tujuan retreat ini adalah untuk melakukan meditasi yang dalam dan perenungan (refleksi) diri untuk mempercayakan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab mereka sebagai penatua kedalam tangan pengasihan Tuhan Yesus. Dan mereka juga akan selalu mengandalkan kuasa Roh Kudus yang menemani dan mengajari mereka dalam setiap tugas pelayanan. Dalam retreat ini mereka membuat dan menandatangani rumusan tekad panggilan pelayanan, bahwa mereka adalah manusia biasa, sehingga akan selalu mengandalkan tuntunan, bimbingan, pengasihan dan urapan kuasa tangan kudus Tuhan Yesus di dalam melakukan tugas pelayanan, sehingga mereka akan melayani dengan sungguh, penuh kasih, jujur, bertanggungjawab dan pantang menyerah serta saling tolong menolong diantara sesama (Galatia 6:2), juga dengan tidak akan membedakan orang. (Kisah Para Rasul 10:34).
Acara Pentahbisan penatua baru yang dilaksanakan pada hari Minggu, 5 September 2010 bersamaan dengan kebaktian minggu siang (10.00 wib), dihadiri juga 10 (sepuluh) orang penatua dari 12 (duabelas) penatua aktif. Sisipan acara pentahbisan tersebut diawali dengan pembacaan Ruhut Ulaon Hasintuaon, Pembacaan Nas oleh pendeta dan semua penatua aktif, Manangkasi Pangoloion ni Sintua dan Pasahathon Tohonan Hasintuaon. Kemudian kepada penatua baru tersebut masing-masing diberikan Agenda bahasa Indonesia dan Batak, buku Katekhismus dan Hukum Siasat Gereja (HSG). Setelah selesai kebaktian siang, BPH Jemaat GKPI Resort Khusus Air Bersih Medan mengadakan jamuan makan siang bersama keluarga penatua baru, perwakilan jemaat dari wyk yang ada penatua yang ditahbiskan dan seluruh majelis jemaat.
Dengan pentahbisan penatua baru yang berjumlah 5 orang tersebut, maka jumlah penatua aktif yang melayani warga jemaat di 7 wyk dengan jumlah lebih kurang 404 kk(*) adalah 17 orang. Kondisi ini dirasakan masih kurang memadai, karena dibeberapa wyk masih sangat membutuhkan penatua. Seperti di Wyk III dengan jumlah 82 kk(*)  hanya ada 1 (satu) orang penatua. Sama halnya dengan Wyk VI yang berjumlah 66 kk(*) hanya memiliki 1 (satu) orang penatua. Idealnya, seorang penatua melayani maksimal 15 kk. Sehingga berdasarkan jumlah warga jemaat sebanyak 404 kk, maka jumlah penatuanya adalah 27 orang. Jadi dengan jumlah 17 orang penatua aktif yang ada saat ini, masih membutuhkan tambahan 10 orang lagi. Firman Tuhan berkata, “Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu. (Yohanes 15:16). Untuk itu mari kita bersama-sama mendoakan supaya ada warga jemaat yang dipanggil oleh Tuhan untuk menjadi pelayan dan melakukan penggembalaan serta memberikan pelayanan kepada jiwa-jiwa yang telah Yesus Kristus tebus.
Kepada para penatua baru tersebut, mari kita doakan juga supaya mereka selalu dalam perlindungan, tuntunan, bimbingan dan diberkati oleh Tuhan Yesus dalam melaksanakan tugas pelayanan kepada sesama, baik warga jemaat GKPI Resort Khusus Air Bersih Medan maupun masyarakat di lingkungan sekitarnya. Seperti lirik lagu “Mengasihi, Melayani”, kepada seluruh penatua aktif maupun penatua yang sudah purna bakti, kami seluruh warga jemaat mendoakan kiranya dapat memberikan pelayanan yang lebih sungguh karena Tuhan telah lebih dulu melayani.
Dengan bertambahnya 5 orang Penatua baru, maka jumlah Penatua aktif di GKPI Resort Khusus Air Bersih Medan menjadi 17 orang yang mana penatua yang sudah aktif lainnya adalah St.P.Silitonga, St.A.Tamba, St.A.P.Manik, St.M.Sihombing, St.R.S.Marbun, St.Y. Br. Matondang, St.Ny.Matondang Br.Sitohang, St.J.Sianturi, St.B.Sihombing, Ny.S.Tumanggor St.L.C.H. Br.Manik, St.Ny.Tambunan A.Br.Sitompul, St.S.H.Pardede.
(*) Berdasarkan data Barita Jujur Taon 2009 GKPI Resort Khusus Air Bersih Medan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar